Facebook Bakal Hadirkan Fitur Privasi Clear History Akhir Tahun Ini

Fitur privasi Clear History

topmetro.news – Fitur privasi Clear History milik Facebook yang telah lama ditunggu-tunggu pengguna akhirnya akan dijadwalkan rilis pada akhir tahun 2019.

Fitur tersebut memungkinkan menghapus informasi yang dikumpulkan Facebook tentang pengguna dari aplikasi dan situs web pihak ketiga.

Laporan tersebut diberitakan David Wehner selaku Chief Financial Officer di Morgan Stanley Technology, Media & Telecom Conference, seperti yang dilaporkan oleh CNBC.

Sejak bulan Mei, fitur Clear History yang dijanjikan Facebook masih berupa ide yang dirancang sebagai upaya untuk mendapatkan kembali kepercayaan pengguna Facebook setelah tersandung kasus privasi data Cambridge Analytica.

Pada saat itu, Mark Zuckerberg menjelaskan fitur tersebut akan bekerja mirip dengan riwayat peramban seseorang.

“Di browser web pengguna, pengguna memiliki cara sederhana untuk menghapus cookie dan riwayat pencarian. Kami juga akan membuat versi ini untuk Facebook dan ini akan menjadi kontrol sederhana untuk menghapus riwayat penjelajahan pengguna di Facebook, dari apa yang pengguna klik, situs web yang pengguna kunjungi, dan sebagainya,” tulis Zuckerberg dalam catatan Facebook yang diposting di halaman pribadinya, seperti yang dikutip dari The Verge.

Pengaruhi Bisnis Iklan

Meskipun tidak ada kejelasan mengenai bagaimana tepatnya atau seperti apa fitur tersebut, namun kemungkinan besar Clear History akan memberikan dampak besar bagi pengguna dan mempengaruhi bisnis iklan milik Facebook.

Lewat pencarian yang dilakukan pengguna, Facebook dapat menargetkan iklan apa saja yang akan muncul berdasarkan informasi yang dikumpulkan.

Namun terlepas dari dampaknya pada bisnis iklan Facebook, Mark Zuckerberg melihat fitur tersebut sebagai kebutuhan untuk mendapatkan kembali kepercayaan pengguna.

Segera Menguji Fitur

Menurut laporan BuzzFeed News, Facebook berencana mulai menguji fitur tersebut di musim semi tahun ini. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg itu mengatakan bahwa perusahaan ingin memastikan fitur tersebut berfungsi sebagaimana mestinya sebelum diluncurkan ke publik sehingga membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan.

sumber: suara.com

Related posts

Leave a Comment